Resensi buku; NIGHT 'kesaksian tentang kekejaman holocaust'
Author : Ellie Wiesel
Penerbit : Esensi
Genre : Sejarah, true story
ISBN : 13 978-979-015221-2
Sinopsis:
Eliiezer
adalah seorang anak yahudi berumur lima belas tahun yang tinggal di sebuah kota
kecil Sighet, Transylvania. Suatu ketika, tentara Gestapo jerman menyapu bersih
daerahnya dan membawa semua warga yahudi ke sebuah Ghetto, tempat tinggal
sementara yang dibuat untuk menampung warga yahudi sebelum di pindahkan ke kamp
konsentrasi milik nazi di Auschwictz.
Beberapa orang tersebut dibagi dalam kelompok yang berbeda untuk mendapat giliran kapan akan dibawa ke Auschwits, tempat dimana seluruh orang yahudi dipekerjakan secara paksa dan diperlakukan semena-mena oleh tentara SS (Schutzstaffel)−sebuah divisi elit nazi yang bertugas sebagai pengawal peribadi hitler sekaligus unit pengamanan khusus jerman−dan pemimpin kamp yang disebut Kapo. Elliezer beserta keluarganya mendapat giliran di hari terakhir.
Di sana, bayi-bayi dengan remehnya dibakar di sebuah krematorium. Tempat pembakaran untuk para pekerja yang sudah tak berguna lagi. Seblum ditentukan di bagian mana mereka harus tinggal dan mengabdi, perempuan dan laki-laki di pisah kedalam kelompok yang berbeda. Di sanalah perpisahan Ellie dengan ibu dan adik perempuannya terjadi. Mereka berpisah untuk selamanya. Ia dan ayahnya masuk dalam kamp yang sama dan menjadi pekerja rendahan dengan pakaian seadanya dan makanan alakadarnya. Mereka berhasil melakukan seleksi berkali-kali sehingga dapat terus bekerja, karena yang fisiknya lemah dan tak lolos seleksi akan mendapati nasibnya sama seperti bayi-bayi yang dibakar di dalam krematorium.
Suatu ketika, tentara Rusia berhasil menduduki daerah dekat Auschwitz dan hal tersebut membuat jerman berencana memindahkan para pekerja yahudi ke Buchenwald. Lagi-lagi terjadi seleksi dan lagi lagi pembantaian. Mereka yang lolos diharuskan untuk berlari sepanjang puluhan kilometer menuju Gelwitz, ditengah jalan banyak yang tumbang dan ditembak mati tentara SS. Dan ketika sampai, mereka lalu diangkut menggunakan kereta yang satu gerbongnya bisa berisi seratus orang. Walaupun jumlah mereka sudah jauh berkurang setengahnya. Di dalam kereta, yang mendadak mati pun dibuang dengan liar bak sampah ke luar gerbong dan membiarkannya mati di hamparan salju. Ada juga mereka atau bahkan ayah dan anak yang saling bunuh demi mendapatkan sepotong roti.
Sesampainya di Buchenwald yang merupakan tujuan terakhir. Ayah Ellie justru harus menemui ajalnya di sini. Sehinggal Ellie menjadi satu-satunya anggota keluarga yang hidup hingga sekarang.
Komentar:
Ternyata,
selain The Diary of a Young Girl-nya
Anne Frank, ada satu lagi buku yang membahas hal serupa yang juga merupakan kisah
nyata dari penulisnya. Ini adalah sebuah novel versi singkat tentang
kesaksian kekejaman holocaust dari seorang bocah lima belas tahun yang masih
hidup hingga sekarang dan menjadi seorang peraih nobel perdamaian di tahun 1986.
Melalui buku ini, dia menyuarakan sebuah pesan perdamaian dan anti kekerasan
pada dunia yang tengah memasuki era yang seharusnya sudah jauh dari peperangan
dan tindas menindas ini.
Buku ini ditulis secara lugas dan singkat yang begitu mementingkan unsur ekstrinsik atau pengaruhnya terhadap pembaca. Memang banyak novel true story bertema sejarah yang sangat mengesampingkan gaya bertutur narasi seperti ini. Dan tak masalah memang. Terlebih novel ini tak terlalu tebal, hanya terdiri dari 175 halaman dengan ukuran kertas kecil dan paragraf-paragraf pendek yang tak membosankan. Jadi biarpun tak terlalu nyaman untuk dinikmati gaya bernarasinya. Kelugasan yang tak bertele-tele ini cukup manjur mengantarkan cerita dan pesan dari penulisnya. Sayang, buku ini tak memiliki memiliki sense of emotions yang diberikan kepada pembacanya. Buku ini terkesan terlalu datar untuk sebuah kejadian setragis itu. Tak seperti buku Anne Frank yang sangat bisa membawa emosi terhadap pembaca. Jelas saja sih, yang satu dituliskan dengan gaya ala reportese dan yang satu ditulis dengan gaya buku catatan pribadi.
Komentar
Posting Komentar
Bercuap here!