Diary sang Zombigaret (Life after the death)





Telah kutinggalkan dunia semenjak tujuh tuhun lalu. Dan kini aku hidup di alam lain yang tak pernah kuinginkan. Di alam yang busuk dan tak menyenangkan. Aku kini adalah sesosok makhluk buruk rupa berwajah menyeramkan dengan mulut menjijikan. Sudah tujuh tahun aku menjalani hari-hari seperti ini. Hidup di malam hari sebagai sosok menyeramkan yang kehadirannya tak pernah diinginkan manusia. Aku adalah zombie. Beginilah aku. Tak ada yang mau berteman denganku. Manusia-manusia di luar sana tak akan berani mendekatiku. Bagaimana bisa mendekat, sedetik melihat pun, mereka akan lari ketakutan dan menjauh. Siapa yang tak takut dengan makhluk berwajah pucat dan bermata besar dengan kelopak hitam seperti aku. Mulutku menjijikkan. Aku menyeruakkan bau busuk yang bisa menembus jarak tiga puluh meter. Gigi-gigiku rusak tak beraturan. Dan bibirku tebal membengkak. Siapa yang tak takut?  

Dalam dunia zombie, aku kini tergolong ke dalam tipe bernama zobigaret. Makhluk mengerikan yang meninggal karena terbuai kenikmatan asap tembakau. Dulunya, Aku ini adalah si pecandu rokok yang bisa menghabiskan sebungkus rokok dalam tiga hari saja. Bahkan pernah kuhabiskan sebungkus rokok dalam satu hari ketika dalam keadaan depresi. Aku menikmati benda berbentuk bulat panjang itu tanpa ampun. Aku mngonsumsi benda itu dalam setiap hariku. Dalam senang dan dalam kekacauanku. Benda itu menenangkanku. Namun semuanya hanya ilusi. Yang kulakukan ternyata tak lebih dari sekedar menabung racun dalam tubuhku dengan sebuah kenikmatan palsu. Kenikmatan ilusi. Dan beginilah aku, zombigaret mengerikan dengan mulut paling menjijikan.

Tujuh tahun lalu, aku meninggal dengan begitu mengerikan. Terkapar dalam sebuah kamar pengap dan kecil dalam ketakberdayaan. Dalam kondisi tersiksa. Aku meninggal dalam keadaan kanker mulut yang tak dapat kuobati karena kondisi keuangan keluarga. Benda pemberi kenikmatan ilusi yang memiliki empat ribu macam zat kimia dengan enam puluh sembilan di antaranya berpotensi menimbulkan kanker yang sudah kuhisap selama enam belas tahun itu membunuhku ketika aku masih harus menafkahi isrti dan anak semata wayangku yang masih kecil. Betapa kejamnya aku meninggalkan mereka dalam kondisi kemelaratan. Terlebih, uang jerih payahku sudah banyak kuhabiskan demi membeli benda pemberi kenikmatan ilusi itu.

Oh kini aku menyesal. Aku baru menyesal setelah kini menjadi sesosok zombigaret. Aku menyesal setelah menjadi seperi ini.

Biar kuperingatkan kau wahai manusia. Jangan sampai kau menyesal setelah menjadi sosok sepertiku. Segeralah menyesal sekarang, sebelum semuanya terlambat. Sebelum kau menyusulku ke alam yang menjijikkan dan menyeramkan seperti ini. Buang jauh-jauh benda pemberi kanikmatan ilusi itu. Yang kalian lakukan hanyalah menabung racun dalam tubuh. Menikmati kesengsaraan. Lalu menunggu mati. Kau hanya membuang banyak uangmu demi hal yang tak menguntungkan seperti itu. Apa kalian mau menjadi sepertiku?

Kuberi tahu kau. Banyak teman-temanku di sini yang lebih menyeramkan dan lebih menjijikan dariku. Ada yang tak memiliki wajah utuh dengan bentuk menyeramkan. Ada yang tak memiliki jari-jari lengkap dengan kulit-kulitnya yang membengkak. Yang lebih parah. Ada sosok zombigaret yang tak bisa berjalan. Di sekujur tangannya penuh cairan nanah yang mengeluarkan bau busuk. 

Kusarankan kau untuk berhenti. Berhenti sesegeramungkin sebelum semuanya terlambat. Sebelum kaliam terjun menjadi penghuni alam sini. Jangan kalian anggap benda pemberi kenikmatan ilusi itu bisa menghilangkan beban dan gunda gulana yang lama bersarang dalam benak. Kalian memiliki Tuhan kan? Segeralah mengadu. Jangan melarikan diri panda tembakau bulat panjang beracun itu.

Aku hanya ingin kalian tak menjadi sepertiku.



- Zombigaret -





Komentar

Postingan Populer