Resensi Novel Rahasia Meede




Judul: Rahasia Meede (Misteri HartaKarun VoC)
Penulis: E. S. ITO
Penerbit: Hikmah
Terbit: 2007
Genre: Thriller, sejarah
ISBN13: 9789791140997





        Tiga peneliti Belanda dari yayasan Old Batavie sedang melakukan penelitian untuk menemukan De ondergronde stad—sebuah kota bawah tanah yang terletak di kota tua Jakarta yang diduga dibangun pada zaman VoC. Dengan berbekal peta kota Batavia lama dari Johaness Rach, mereka bertiga mencoba menemukan misteri yang belum terpecahkan di dalam terowongan tersebut. Namun sayang, saat baru saja akan melaporkan hasil temuannya tersebut pada yayasan mereka di Belanda, sebuah kejutan buruk menerpa ketiganya.
             
Selain para peneliti tersebut, mala petaka juga terjadi pada Warga Negara Belanda lain yang bernama Cathleen Zwinckel. Ia adalah mahasiswi Universitas Leiden yang sedang melakukan penelitian untuk tesis masternya mengenai sejarah ekonomi kolonial. Perempuan yang ditampung oleh sebuah lembaga think-thank ternama di Jakarta bernama Center for Strategic Affair (CSA) itu dibawa secara paksa oleh seseorang tak dikenal saat sedang berada di Sunda Kelapa.
             
Di lain pihak, keadaan kota Jakarta kini sedang dalam teror mencekam karena sebuah pembunuhan berantai yang terjadi pada beberapa figur terkenal. Pembunuhan berantai itu disebut dengan istilah pembunuhan Gandhi karena di setiap mayat ditemukan sebuah pesan dosa sosial sebagaimana pernah ditulis oleh Mahatma Gandhi dalam majalah Young India pada tahun 1925. Kasus tersebut menarik sebuah media massa terkenal bernama Indonesiaraya. Salah seorang wartawannya yang bernama Batu Noah Gultom ditunjuk untuk meneliti kasus tersebut. Ia menemukan fakta bahwa orang-orang yang terbunuh tersebut meregang nyawanya di sebuah tempat yang berawalan huruf B.
             
Pembunuhan itu menyangkut pada kejadian beberapa tahun silam saat orang-orang bertato yang diduga berasal dari pedalaman Siberut, ditemukan meninggal. Kerusuhan itu diduga ditengarai oleh sebuah kelompok bernama Anarki Nusantara, kelompok yang saat ini tengah dikejar dan diburu oleh seorang perwira muda dari kesatuan Sandi Yudha Kopasus yang berjulukan lalat merah dalam sebuah operasi rahasia. Perburuan ini membawanya pada sebuah kenyataan masa lalu. Sahabat lama yang merupakan rival utamanya saat bersekolah dulu. Orang yang menghubungkannya dengan Cathleen zwinckel.
             
Selanjutnya, cerita mengalir dengan penuh kejutan dan terus memuncak hingga cerita yang awalnya terasa seperti terpisah-pisah ini menjadi lebur dan menemui titik temunya menjadi lebih kompleks.
             
Rahasia Meede adalah sebuah novel thriller sejarah yang mencekam dan penuh kejutan. Novel dengan fakta sejarah yang dibumbuhi intrik fiktif ini menyatu dengan sangat mempesona. E.S Ito berhasil membuat sejarah menjadi lebih menarik. Sejarah kolonial tentang VoC kini cukup menarik perhatian saya. Nama-nama seperti Maatsueyker, Pieter Arbervield, Heren Zeventeen, Zwardecroon, dll sekarang menjadi daya tarik tersendiri untuk saya kuliti.
            
Membaca novel ini langsung mengingatkan saya pada The Da Vinci Code-nya Dan Brown. Walaupun plottinganya nggak sama persis, tapi entah kenapa saya suka sekali menyamakan Batu dengan Langdon, Cathleen dengan Sophie dan *sensor* dengan Leigh Teabing. Terlebih teknik twist yang menghadirkan kejutan tentang musuh dalam selimut dan garis keturuan yang sangat terasa Da Vinci Code sekali. Bedanya, Da vinci code sudah menghentak dari awal dan membetot perhatian. Sementara, membaca novel ini harus sabar setidaknya sampai halaman 350-an lebih. Karena di halaman-halaman itu, cerita yang sebelumnya terpecah-pecah baru mulai terhubung. Bahkan ada dialog dari  Batu yang mengatakan “Semua ini baru saja dimulai” *etdah, berasa Tsubasa* dan nama Meede pun baru disebut-sebut di halaman-halaman demikian. Jadi harus jeli-jeli memperhatikan detail bagian awal yang cukup membingungkan ini agar klimaksnya lebih terasa.
             
Di halaman-halaman awal, saya masih sulit menebak arah novel ini akan dibawa ke mana. Tapi menariknya, semua misteri tersebut tak terasa membosankan. Lebih lagi proses peleburan cerita yang sebelumnya seperti puzzle yang saling terpisah dan rumit itu dibaurkan dengan cantik. Yang lebih mengesankan, di atas halaman 500, kita bisa saja mengucapkan berkali-kali kata makian sebagai respons dari kejutan yang bertubi-tubi. Rasanya penantian selama 500 halaman sebelumnya itu terbayar sudah dengan klimaks yang memanjakan. Haha.
            
Dari semua kelebihan-kelebihan tersebut. Tentu saja novel ini bukannya tanpa celah. Kalau kita perhatikan semua tokoh-tokohnya, semuanya memiliki kesamaan. Tahu banyak tentang sejarah, khususnya sejarah kolonial. Ada sih beberapa yang tampak wajar, tapi hampir semuanya memiliki pengetahuan banyak tentang sejarah kolonial. Nggak ada tokoh yang buta sejarah dan sangat berpengaruh di sini. Saya justru ngerasa kehadiran tokoh seperti itu mungkin malah akan membuat cerita jadi lebih menarik dan nampak lebih wajar.
             
Selain itu, informasi sejarah yang diungkapkan para tokohnya juga agak overload. Jujur saja, semua detil kejadian yang diceritakan para tokohnya itu terasa bertumpuk-tumpuk di kepala saya. Mungkin ini sih cuma berlaku buat orang yang daya tampung otaknya minim aja kayak saya :v. But overall, kekurangan itu sama sekali nggak ngurangin penilaian saya terhadap novel ini. Semuanya masih sangat menyenangkan saat dibaca. Tetep 5 bintang!


 "Aku mencium keringat wangi kedaulatan. Aku tahu mereka ikhlas bekerjauntuk republik. Untuk masa depan yang mungkin tidak akan pernah merekaalami. Aku sangat mencintai republik ini. Saking cintanya, aku tidakbisa melihat ia hina, nista, dan tampak kumal di antara peradaban lain.Aku tidak bisa hidup dalam kondisi republik seperti saat ini. Lebih baiktenggelam sekalian daripada hina seperti ini. Aku tidak bisa menerimarepublik ini dihinakan oleh penghuninya sendiri. Tidak bisa!"



Komentar

  1. Kayaknya ini saya pertama kalinya mampir di blog ini...
    Itu penulisnya orang indonesia bang?
    Kelihatannya menarik ..

    BalasHapus
  2. Wah. Keren kayaknya. Bukan kayaknya lagi sih. Emang terlihat keren.

    Seminggu lalu waktu aku lagi ke gramedia, sempet bolak balik buku itu. Tapi ragu2. Lebih milih punya Tere Liye. Hehe.

    Entar kalo udah baca semua Novel Tere Liye, aku kayaknya harus beli ini.

    BalasHapus
  3. hai, salam kenal baru pertama kali kesini :)
    kayaknya keren itu buku..
    tahun 2007 itu terbitnya? jadi udah lam dong?
    apa ini ada terbitan baru?

    BalasHapus
  4. @Rizky Ashyanti: Hai. salam kenal. iya, itu terbitan lama..
    @Nurul Huda: Wah penggemar Tere Liye nih. Aku baru baca negeri pada bedebah aja.
    @Yulita. Hooh, orang Indo. keren banget loh ini buku. kalau penggemar thriller sejarah, ni buku bacaan wajib. haha

    BalasHapus
  5. Aduh aku jadi pengen bacanya, sini dongs lempar bukunya :D

    BalasHapus
  6. Wah, menarik nih bukunya. Aku punya referensi buku yang ceritanya loncat-loncat. Judulnya 'Tujuh Hari di Vila Mencekam' Muehehehe.
    Salam kenal, ya. :D

    BalasHapus
  7. kakak heru, plis nama saya rizky ashyanita, bukan asyanti. huhuhu u,u

    BalasHapus
  8. keren nih, aku suka cerita2 kaya gini, soalnya ngajak pembacanya ikut mikir keras.

    Ntar deh kalau ke gramedia mau beli ehh baca gratis hehe

    BalasHapus
  9. @Mahfud siaap. nanti gue mampir :D
    @Rizky. hahaha, sorry...
    @priest. aku juga suka baca gratisan di gramed kok, walaupun kadang suka diperingatin gara2 baca sambil duduk, hahaha. tapi kalo buku macam thriller sejarah gini, kayaknya susah buat konsennya kalo baca di gramed doang.

    BalasHapus
  10. Wah... saya suka bgt sama novel Thriller & sejarah. Rekomendasi yg bagus!

    BalasHapus

Posting Komentar

Bercuap here!

Postingan Populer