Potensi Wisata di Suramadu


Sumber gambar: di sini

Selain keindahan alam, destinasi wisata adalah soal budaya, kuliner dan juga arsitektur. Akan lebih sempurna jika keempatnya dipadukan dengan sangat proporsional. Tergantung konsep yang dipilih dan aspek mana yang lebih diutamakan. Surabaya, sebagai kota terbesar kedua di Indonesia memiliki potensi utama dalam aspek wisata arsitektur. Sebagai kota metropolitan yang berkembang, kota ini tak hanya maju dengan infrastruktur, tapi juga tidak mengesampingkan ruang terbuka hijau. Surabaya memiliki banyak taman kota yang tersebar di berbagai titik strategis dengan persentase 23% dari total luas wilayah. Hal ini tidak jauh dari standar ruang terbuka hijau yang harusnya mencapai 30%. Angka itu lebih baik dibanding kota-kota besar lain di Indonesia. 
           
Selain ruang terbuka hijau, kota Surabaya juga memiliki daya tarik lain dalam hal infrastruktur. Adalah Suramadu, jembatan terpanjang di Indonesia yang kini telah menjadi Ikon baru Surabaya – Madura. Sayangnya, perkembangan jembatan seluas 5km yang membelah selat Madura ini terkesan tidak berkembang. Alias sudah jadi dan ditinggalkan. Padahal potensi besar yang ada pada jembatan ini sangat membantu mendobrak destinasi wisata kedua daerah tersebut.
           
Sebagai kota besar, Surabaya memiliki potensi dalam destinasi wisata arsitektur. Dan Madura adalah pulau dengan potensi budaya dan adat yang menarik. Kedua daerah ini dihubungkan oleh sebuah jembatan panjang yang sudah diresmikan dari tahun 2009. Potensi wisata yang pada awalnya terpecah itu kini telah terhubung. Sayangnya tak ada paket wisata menarik yang bisa mendatangkan wisatawan dalam jumlah banyak. Wisatawan mancanegara lebih senang dengan pulau di sebelahnya. Yakni Bali. Pulau tujuan wisata yang sudah amat terkenal.
           
Kini saatnya pemerintah Surabaya dan Madura benar-benar bekerja sama untuk aspek pengembangan wisata di dua tempat yang berhubungan langsung dengan akses terdekat di jembatan tersebut. Selama ini, paket wisata yang dihadirkan hanyalah berwisata berkeliling jembatan Suramadu dan kuliner bebek. Sudah. Tidak ada yang lebih memikat lagi. Sebagai seorang blogger yang cukup menyukai bidang arsitektur dan travelling, saya cukup tertarik untuk memikirkan potensi wisata yang ada di daerah-daerah terdekat Jembatan Suramadu. Berikut akan saya jabarkan satu persatu potensi wisata yang menurut saya dapat mendongkrak kedua daerah tersebut:
           
Pertama, seperti yang saya bilang tadi, Surabaya dan Madura adalah penggabungan antara kota dengan infrastruktur berkembang dan daerah dengan kearifan budaya yang luar biasa. Saya berpikir bahwa  kedua daerah ini harus terhubung. Pertama-tama untuk menarik wisatawan, pemerintah bisa membuat transportasi wisata yang menarik, misalkan dengan bus berbentuk unik seperti bus transjakarta gandeng yang memuat kapasitas lumayan banyak, sehingga wisatawan tak hanya menikmati infrastruktur jembatan dan hamparan selat Madura, tapi juga dimanjakan dengan bentuk transportasinya yang unik.
           
Kedua, adalah pengembangan wisata sekitar wilayah komersial akses Suramadu; yaitu Tanjung Perak di Surabaya dan Bangkalan di Madura. Setidaknya, Surabaya dan Madura harus memberikan sensasi wisata yang berbeda. Misalkan, di Surabaya, pemerintah bisa menyediakan satu kawasan wisata seperti taman mini. Di tempat itu, bisa disediakan taman terbuka hijau dengan infrastruktur yang khas Surabaya. Di tempat itu juga, bisa disediakan titik akses untuk menggunakan paket wisata menyeberangi jembatan Suramadu dengan mobil wisata. Dan di Madura, disediakan titik pemberhentian yang bisa membawa wisatawan mengunjungi tempat-tempat menarik. Jadi pemerintah Madura bisa menyediakan transportasi wisata lain yang akan membawa wisatawan dari bus utama menuju titik-titik wisata Madura, seperti ke pantai Rongkang, taman kota Bangkalan atau kawasan budaya yang bisa dibuat di dekat taman kota.

Ketiga, masih tentang wilayah akses dekat jembatan Suramadu, tapi lebih difokuskan ke wisata lautnya. Selama ini sudah ada paket wisata dari kapal laut HOS Tjokroaminoto yang membawa wisatawan dari Pelabuhan Tanjung Perak sampai Pelabuhan Kamal Surabaya. Namun sayangnya, kapal ini hanya melayani wisatawan pada weekends. Melihat wisata ini yang cukup potensial, pemerintah bisa mulai memikirkan untuk membuat kapal wisata khusus yang lebih sering melayani wisatawan. Dan untuk malam hari, bisa disediakan juga paket makan malam di kapal tersebut. Selain kapal laut, ada juga kapal nelayan yang juga suka mengantarkan wisatawan di sekeliling jembatan. Pemerintah bisa membuatkan titik akses utama seperti semacam pelabuhan yang dijadikan pemberhentian kapal nelayan tersebut, sehingga wisatawan lebih mudah memanfaatkan fasilitas ini.
           
Tiga potensi itulah yang selama ini terpikir di benak saya. Selebihnya, pemerintah bisa mengembangkan potensi-potensi lainnya kalau daerah di sekitar akses jembatan Suramadu tersebut sudah ramai oleh wisatawan. Mungkin tidak bisa direalisasikan secara bersamaan, tapi bisa dimulai dengan satu titik yang paling potensial. Tapi yang terpenting dari semua itu adalah perawatan. Saya harap tidak ada lagi isu seperti pencurian material jembatan yang dulu sempat mencuat.

Salam, Blogger.

Komentar

Postingan Populer