Resensi novel "After the funeral"


Judul       : After the funeral (terjemahan)

Author     : Agatha Christie

Genre       : Crime fiction, detective

Publisher : Gramedia pustaka utama 

Sinopsis

       Si sulung dari keluarga abhernethie, richard abhernethie meninggal dunia. Pada saat pemakaman, beberapa anggota keluarga datang dan mengantar sampai ke pemakaman, termasuk si bungsu cora abhernethie yang sekarang telah menjadi cora lansquenet. Cora adalah anggota keluarga yang tinggal cukup jauh dari rumah keluarga abhernethie. Beberapa anggota bahkan hampir tak pernah bertemu dengannya selama 20 tahun. Cora mempunyai kebiasaan aneh, suka nyeletuk kebenaran diwaktu yang kurang tepat. Termasuk pada pemakaman kakaknya. Saat itu, ia berkata “Richard dibunuh, kan?” Sontak pernyataan tersebut menimbulkan tanggapan beragam dari anggota keluarga. Ada yang tetap menanggapi sinis pernyataan cora, ada juga yang termakan kata-katanya, karena selama ini kata-kata cora terbukti benar.

         
Sehari kemudian, cora meninggal. Hal tersebut membuat pernyataan cora semakin nyata. Sahabat richard−yang saya lupa namanya−karena ingin membuktikan bahwa pernyataan cora tersebut salah, dia lalu mendatangi rumah cora dan bertanya-tanya kepada nona Gilchrist−pembantu cora satu-satunya−perihal apa saja yang terjadi dirumah tersebut sebelum kematian richard. Sayangnya nona gilchrist pun diracun pada malam harinya. Sahabat richard yang menemukan kebuntuan dalam penelitian tersebut akhirnya meminta bantuan terhadap detektif hercule poirrot. Disinilah aksi dimulai... 

Komentar



             Ini adalah novel peratama Agatha Christie yang saya baca. Jujur saya selalu nyesek liat novel agatha yang sebetulnya nggak tebal-tebal amat dan nggak besar-besar amat (katakanlah kecil) tapi kebanyakan harganya limapuluh ribu keatas. Dan akhirnya begitu lihat novel ini di jejeran rak perpus kota cirebon yang covernya sudah lecek, tanpa pikir panjang langsung saya ambil. Saya nggak mau cupu dong, kenal nama hercule poirot tapi belum pernah baca kisah-kisahnya. 

Sewaktu membacanya, nggak tahu kenapa saya cukup bosan diawal-awal. Mungkin karena sudah terbiasa dengan novel shelock holmes yang kasusnya tipis-tipis dan nggak bertele-tele dan juga novel atau komik detektif jepang yang kasusnya unik dan penuh kejutan. Novel ini hampir punya detil yang sama dengan novel-novelnya conan doyle. Keseluruhan kasusnya sendiri nggak terlalu istimewa. Cukup bisa ketebak, dan nggak ada jebakan yang berarti dalam alurnya yang dapat mengecohkan pembaca. Tapi penyusunannya sangat rapih. Adrenalin membaca pun dibuat sangat berurutan sesuai aturan main alur novel pada umumnya. 

Karena ini perkenalan pertama saya dengan agatha christie, jadi belum bisa membandingkan dengan novel-novelnya yang lain. Masih belum terbiasa pula dengan gaya kasusnya dan kebiasaan hercule poirrot. So far sih novel ini belum terlalu impressive buat saya yang masih baru pertama kali membaca novel agatha. Mudah-mudahan lah nanti nemu novel agatha lagi di perpus. Atau kalau nggak ada yang mau ngasih ke saya? Jujur saya masih prefer beli novel sherlock holmes yang harganya cukup pas dikantong dan kasusnya sendiri keren-keren.

Komentar

Postingan Populer