DAY 3 MEMORY

Source: here

Tema hari ketiga membuatku sedikit banyak mengingat-ingat. Pikiranku berlompat-lompat, maju mundur dari tahun 2012 ke 2016, terus ke tahun 2018 lalu ke tahun 1998. Omong-omong, berbicara kenangan, atau ingatan, aku selalu percaya diri ngomong ke orang-orang kalau aku ini punya ingatan yang tajam. Jadi sekalinya aku tidak ingat atau lupa, biasanya karena ingatan itu tidak spesial atau otakku mungkin sedang mengalami kerusakan sesaat. 

Ini dibuktikan berkali-kali. Salah satu contohnyanya, saat itu terjadi debat tidak penting di kantor lamaku. Saat itu, si A percaya kalau aku pernah ikut dengannya ke toko X bersama si B. Tapi si B bimbang. Lantas si C ikut meyakinkan obrolan kalau aku memang pernah ikut si A dan B. Tapi aku tetap bersikeras sama sekali tidak pernah. 2 Jam berlalu, dan aku pelan-pelan menyampaikan bukti-bukti yang awalnya membuat B bimbang, menjadi yakin. Dan membuat si A yang bersikeras, kemudian bimbang dan yakin. Juga dengan si C yang akhinya menyadari kekeliruan di ingatannya. Heuh, nggak penting banget ya sobat sebangsa dan setanah air pembahasan di atas?

Baik, aku kasih contoh lagi deh. Saat itu aku ceritanya mau ketemu sama Tansis dan Fea di Margonda sebelum Tansis menyusul Om Yama ke negeri kumpeni. Pagi-pagi, jam 7 aku makan bubur sama Furqon karena dia menginap di tempatku. Terus jam 9 berangkat. Saat itu gerimis, dan karena cuma aku doang yang ada jas hujan, kami berhenti di rumah tua, lantas mengabari Tansis. Terus Tansis dengan baik hati menjemput kami naik mobil biar bisa ke Margona tanpa kehujanan. Motor dititip ke Wiladatika, Tansis datang dengan mobil yang disetiri ayahnya. Sampai di Margonda, kami turun masih dengan hujan. Tansis pake payung. Terus masuk ke Margonda, terus ketemu Fea, terus ke musolah, terus makan di pizza hut, aku pesen makaroni skotel, furqon pesen nasi goreng—menu yang hampir tidak jadi pilihan orang di pizza hut—dan Tansis juga Fea pesen pizza. Terus Tansis memberikan kenang-kenangan mug yang didesain dari gambar digitalnya. Terus kami menunggu KaEl yang katanya lagi di Depok dan kemungkinan ikut, tapi tidak jadi. Terus sebelum pulang, kita ke Gramedia Margonda. Apakah kalian ingat itu??? Huh pasti tidak kan….

Lalu…..

Sumpah aku nggak tahu lagi ingatan apa yang harus aku tulis, padahal sebelumnya mau menulis ingatan yang melankoli, syahdu, nan indah. Apalah daya, detik-detik terakhir membuatku menulis seperti ini. 

Tidak penting banget kan sobat-sobat sebangsa dan setanah air?

Komentar

  1. sumpah ya... lu posting apaan deh? wkwkwk!
    inget lah gue tragedi ujan-ujanan kalian. cuma lupa, kenapa furkon pilih nasgor di restoran pizza! hahaha

    BalasHapus
  2. Astaga, ngakak. Yang aku ingat dari hari itu cuma kalian masuk ke mobil dengan rambut kukucrut keujanan. Sumpah ga inget furqon pesen nasgor wkwkwkwk. Aku juga inget hari itu aku sama fia masuk ke toko kosmetik dan kalian kami tinggalin di luar. Kamu inget gaaa?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Eh bentar, bukannya yg masuk ke toko kosmetik itu pas di senayan city yg ada Reni yaak. 🙃

      Hapus

Posting Komentar

Bercuap here!

Postingan Populer